SELAMAT DATANG DI WEBSITE TARUNA TANI SAPTA DASA SEMOGA INFORMASI YANG KAMI BERIKAN BERMANFAAT UNTUK ANDA SEMUA SAHABAT SADA.

Tanaman Yang Cocok Di Musim Kemarau

Musim kemarau yang panjang seperti yang dirasakan saat ini pasti membuat tantangan tersendiri bagi petani terkait dengan komoditas yang akan ditanamnya. Tanaman yang cocok dalam situasi seperti ini salah satunya adalah jagung, hanya dalam kondisi yang seperti saat ini jagung juga memerlukan penangan yang optimal jika kita ingin hasil yang optimal juga..
Ngomong ngomong soal jagung,
merupakan tanaman yang cocok atau pas di tanam di musim kemarau karena tanaman yang memiliki nama keren (latin) Zea Mays ini memerlukan sinar matahari selama hidupnya dan tingkat penggunaan air tergolong sedang sedang saja. Cuma tanaman ini juga senitif terhadap kelebihan atau kekurangan air contohnya jika tanaman ini kelebihan air biasanya warna daun berubah menjadi menguning dengan pertunbuhan yang terhambat dan juga hasil menurun, sedangkan kalau kekurangan air maka daun jagung akan menggulung untuk mengurangi terjadinya penguapan. tanaman jagung memiliki juga fase-fase kritis terhadap kondisi kekurangan air. Fase-fase itu antara lain: fase perkecambahan, pembungaan, dan pengisian biji. fase-fase kritis tersebut harus tetap menjadi perhatian para petani. Pasalnya, hal itu akan sangat berpengaruh terhadap produktivitas tanaman. Misalnya, jika pada saat masa perkecambahan tidak mendapat pasokan air atau tingkat kelembaban tanahnya kurang, maka pertumbuhan benih yang telah ditanam akan terhambat, bahkan bisa tidak tumbuh sama sekali.
Musim kemarau memang musim yang dinilai cocok untuk budidaya jagung., kelebihan bercocok tanam jagung di musim kemarau itu antara lain: tanaman dapat tumbuh optimal karena mendapat penyinaran penuh selama masa pertumbuhannya, kegiatan penyerbukan bunga dan pembentukan biji dapat lebih maksimal selama kebutuhan airnya tercukupi, dan serangan penyakit, seperti bulai dan busuk tongkol, relatif sangat rendah.
Oleh karena itu, pola dan teknis budidaya, mulai dari pemilihan varietas tanaman, pengolahan lahan, pengairan, hingga pengendalian hama dan penyakit, selama musim kemarau sebaiknya juga mengacu pada faktor pembatas tersebut. Sehingga performa dan produktivitas tanaman bisa terus terjaga hingga masa panen tiba.

Sebagai langkah awal, memilih varietas tanaman jagung yang tepat akan sangat menentukan keberhasilan bercocok tanam di saat kemarau. Daya adaptasi yang baik sekaligus keunggulan genetis lain, seperti: produktivitas yang tinggi dan ketahanan terhadap hama penyakit, menjadi beberapa kriteria yang harus dipenuhi saat memilih varietas yang tepat.
Kemudian untuk pengolahan lahan, kondisi tanah dan kecukupan air patut menjadi pertimbangannya. Menurut Yustiana, pada kondisi air yang sangat terbatas, pengolahan dan persiapan lahannya diupayakan agar sifat konservasi tanah terhadap air tidak berkurang.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan air, Dapat melihat tanda-tanda yang ditunjukkan oleh tanaman jagung itu sendiri. Saat kekurangan air, tanaman jagung memiliki mekanisme menggulung daun atau leaf rolling untuk mengurangi laju penguapan. Selain itu, lapisan olah tanah juga pasti tampak kering. Saat inilah perlu dilakukan pengairan,
Pengairan juga diperlukan sesaat setelah dilakukan pemupukan susulan. hal ini dimaksudkan untuk melarutkan pupuk yang diberikan, sehingga nutrisinya bisa lebih  mudah diserap tanaman.
Yang juga perlu diantisipasi saat bercocok tanam jagung di musim kemarau adalah keberadaan gulma yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Karena, pertumbuhan gulma di musim kemarau relatif lebih cepat.
Sebaiknya menggunakan herbisida kontak saat tanaman sudah berumur 30 hari setelah tanam atau saat tinggi tanaman mencapai sekitar 50 cm. Penyemprotannya pun juga harus hati-hati, jangan sampai terlalu tinggi agar tidak mengenai pucuk tanaman yang menjadi titik tumbuhnya,

referensi dari berbagai sumber dan tanindo

TWEET SADA