Musim kemarau yang panjang seperti yang dirasakan saat ini pasti membuat
tantangan tersendiri bagi petani terkait dengan komoditas yang akan ditanamnya.
Tanaman yang cocok dalam situasi seperti ini salah satunya adalah jagung, hanya
dalam kondisi yang seperti saat ini jagung juga memerlukan penangan yang
optimal jika kita ingin hasil yang optimal juga..
Ngomong ngomong soal jagung,
merupakan tanaman yang cocok atau pas di tanam
di musim kemarau karena tanaman yang memiliki nama keren (latin) Zea Mays ini
memerlukan sinar matahari selama hidupnya dan tingkat penggunaan air tergolong
sedang sedang saja. Cuma tanaman ini juga senitif terhadap kelebihan atau
kekurangan air contohnya jika tanaman ini kelebihan air biasanya warna daun
berubah menjadi menguning dengan pertunbuhan yang terhambat dan juga hasil
menurun, sedangkan kalau kekurangan air maka daun jagung akan menggulung untuk
mengurangi terjadinya penguapan. tanaman jagung memiliki juga fase-fase
kritis terhadap kondisi kekurangan air. Fase-fase itu antara lain: fase
perkecambahan, pembungaan, dan pengisian biji. fase-fase kritis tersebut harus tetap menjadi perhatian para
petani. Pasalnya, hal itu akan sangat berpengaruh terhadap produktivitas
tanaman. Misalnya, jika pada saat masa perkecambahan tidak mendapat pasokan air
atau tingkat kelembaban tanahnya kurang, maka pertumbuhan benih yang telah
ditanam akan terhambat, bahkan bisa tidak tumbuh sama sekali.
Musim kemarau memang musim yang dinilai cocok untuk budidaya jagung.,
kelebihan bercocok tanam jagung di musim kemarau itu antara lain: tanaman dapat
tumbuh optimal karena mendapat penyinaran penuh selama masa pertumbuhannya,
kegiatan penyerbukan bunga dan pembentukan biji dapat lebih maksimal selama
kebutuhan airnya tercukupi, dan serangan penyakit, seperti bulai dan busuk
tongkol, relatif sangat rendah.
Oleh karena itu, pola dan teknis budidaya, mulai dari pemilihan varietas
tanaman, pengolahan lahan, pengairan, hingga pengendalian hama dan penyakit,
selama musim kemarau sebaiknya juga mengacu pada faktor pembatas tersebut.
Sehingga performa dan produktivitas tanaman bisa terus terjaga hingga masa
panen tiba.
Sebagai langkah awal, memilih varietas tanaman jagung yang tepat akan sangat menentukan keberhasilan bercocok tanam di saat kemarau. Daya adaptasi yang baik sekaligus keunggulan genetis lain, seperti: produktivitas yang tinggi dan ketahanan terhadap hama penyakit, menjadi beberapa kriteria yang harus dipenuhi saat memilih varietas yang tepat.
Kemudian untuk pengolahan lahan, kondisi tanah dan kecukupan air patut
menjadi pertimbangannya. Menurut Yustiana, pada kondisi air yang sangat
terbatas, pengolahan dan persiapan lahannya diupayakan agar sifat konservasi
tanah terhadap air tidak berkurang.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan air, Dapat melihat tanda-tanda yang ditunjukkan oleh tanaman jagung itu
sendiri. Saat kekurangan air, tanaman
jagung memiliki mekanisme menggulung daun atau leaf rolling untuk mengurangi
laju penguapan. Selain itu, lapisan olah tanah juga pasti tampak kering. Saat
inilah perlu dilakukan pengairan,
Pengairan juga diperlukan sesaat setelah dilakukan pemupukan susulan. hal
ini dimaksudkan untuk melarutkan pupuk yang diberikan, sehingga nutrisinya bisa
lebih mudah diserap tanaman.
Yang juga perlu diantisipasi saat bercocok tanam jagung di musim kemarau
adalah keberadaan gulma yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Karena, pertumbuhan gulma di musim kemarau relatif lebih cepat.
Sebaiknya menggunakan herbisida kontak saat tanaman sudah berumur 30 hari
setelah tanam atau saat tinggi tanaman mencapai sekitar 50 cm. Penyemprotannya
pun juga harus hati-hati, jangan sampai terlalu tinggi agar tidak mengenai
pucuk tanaman yang menjadi titik tumbuhnya,
referensi dari berbagai sumber dan tanindo