Tanaman kelapa (Cocos
nucifera L.) merupakan komoditas yang mempunyai peranan strategis bagi
masyarakat Indonesia. Terlihat dari peranannya sebagai sumber utama minyak
nabati dalam negeri, komoditas ekspor dan sumber devisa Negara, sumber
pendapatan petani maupun sebagai lapangan kerja yang mampu menyerap tenaga
kerja cukup besar.
Luas lahan pertanaman kelapa tahun 2009 sekitar 3.799.124 ha dengan produksi
3.257.969 ton, sedangkan tahun 2013 mengalami penurunan luas lahan menjadi
sekitar 3.796.149 ha dengan produksi 3.177.343 ton. Salah satu faktor utama
penyebab berkurangnya produksi kelapa diakibatkan serangan hama, utamanya yang
menyerang bunga dan buah secara langsung.
Hama-hama yang menyerang bunga dan buah kelapa terdiri dari hama tipe
pengisap yaitu tungau kelapa (A. querreronis), hama penggerek Tirathaba sp.,
dan B. arenosella, hama tipe pengerat bajing kelapa (C. notatus) dan tikus
kelapa (R. roque). Akibat serangan hama ini akan menyebabkan penurunan produksi
dan kualitas buah kelapa yang dihasilkan.
Pengendalian hama yang menyerang bunga dan buah kelapa dengan beberapa cara
yaitu dengan melakukan sanitasi, pemanfaatan musuh alami (predator, parasitoid,
entomopatogen) dan pengunaan zat kimia sebagai alternatif terakhir dan
disesuaikan dengan dosis anjuran supaya tidak berakibat negatif terhadap
lingkungan.
sumber :litbang.pertanian