Semangat petani di Kabupaten
Tebo untuk kembali ke sawah (humo, bahasa lokalnya) pada tahun ini
semakin meningkat, terlebih lagi semenjak anjloknya harga karet yang sebagian
besar sebagai sumber pencaharian utama petani dipedesaan. Namun
saat ini Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Tebo dengan
slogannya “Petani Semangat Sekali, Dinas Semangat 2 kali “ tidak ingin
petani menomorduakan pertanian pangan sebagai sumber
pendapatan utamanya selagi lahan tersedia, apalagi menganggap remeh
penghasilan petani pangan. Hal ini terbukti dari kondisi saat
ini semakin banyak petani karet yang mengeluh, hasil sadapan
karetnya jauh dibawah harga beras yang bisa mereka beli. Harga karet
berkisar Rp.6.000.- /kg. sementara harga beras dipedesaan mencpai Rp.10.000
sd/ Rp11.000.-/kg. terlebih bila sering turun huja, sudahlah harga
anjok karetpun tak dapat disadap.
Maka kesempatan itulah
yang diambil
oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Tebo untuk menggerakan kembali para petani untuk kembali kesawah, serta meningkatkan intensitas pertanamannya dari sekali menjadi dua bahkan tiga kali setahun untuk menanam padi pada lahan lahan yang masih memungkinkan digarap. Sebab pada umumnya sudah banyak petani yang meninggalkan sawahnya beberapa tahun terakhir ini, juga adanya kebiasaan petani yang hanya menanam sekali setahun, saat ini seiiring adanya Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan produksi padi jagung dan kedele maka pada kesempatan Panen Raya di desa Bungo Tanjung Kecamatan Tebo Ulu Tanggal 16 Maret 2015 lalu dilaksanakan Gerakan Panen dan Tanam Kembali atau disingkat GPTK.
oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Tebo untuk menggerakan kembali para petani untuk kembali kesawah, serta meningkatkan intensitas pertanamannya dari sekali menjadi dua bahkan tiga kali setahun untuk menanam padi pada lahan lahan yang masih memungkinkan digarap. Sebab pada umumnya sudah banyak petani yang meninggalkan sawahnya beberapa tahun terakhir ini, juga adanya kebiasaan petani yang hanya menanam sekali setahun, saat ini seiiring adanya Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan produksi padi jagung dan kedele maka pada kesempatan Panen Raya di desa Bungo Tanjung Kecamatan Tebo Ulu Tanggal 16 Maret 2015 lalu dilaksanakan Gerakan Panen dan Tanam Kembali atau disingkat GPTK.
Panen Raya di Desa Bungo Tanjung
ini seluas 215 ha. Sebelumnya sawah di desa ini pada tahun 2011
hanya 6 hektar yang ditanam, Tahun 2012 meningkat menjadi 60 Ha, Tahun
2014 berhasil 2 kali panen, yaitu bulan Maret 2014 seluas 90 Ha,
September 158 Ha, dan pada kali ini Maret 2015
mencapai 215 Ha. Yang menarik pada panen kali ini adalah adanya
lahan yang tadinya lapangan bola kaki beralihfungsi separuhnya
menjadi sawah, dan sawah itulah dijadikan lokasi acara panen dan
tanam kembali yang dihadiri oleh Danren 042 GAPU Jambi Kol.Inf. Harianto,
Gubernur Jambi yang diwakili Staf Ahli bidang ekonomi Ir. Tagor Mulia
Lubis,Msi. Bupati Tebo H. Sukandar, S.Kom. Kadis Pertanian Tanaman Pangan
Propinsi Jambi Ir. Amrin Azis,Msi, Dandim 0416 Bute, Kapolres Tebo
dan tamu undangan lainnya dari Propinsi dan Kabupaten Tebo.
Dari hasil Ubinan yang dibacakan
langsung oleh salah satu Kabid BPS Propinsi Jambi Ir.
Fauzi , MSi. Diperoleh hasil ubinan seberat 5,5 kg , artinya dalam
satu hektar diperol 8,8 ton GKP. Hasil ini sangat memuaskan petani,
sebab pada musim tanm sebelumnya hasil ubinan mencapai 6,2 ton GKP /Ha.
Hasil yang tinggi tersebut adalah hasil kegiatan penangkaran benih varitas
Ciherang seluas 25 Ha dari APBD Kabupaten Tebo.
“Hal yang menarik Panen Kali
ini adalah setelah panen para petani bersemangat untuk mengolah
langsung sawahnya tanpa menunda waktu tanam, sehingga diharapkan pada tahun
ini akan terjadi 3 kali panen. Untuk memeriahkan dan menggugah petani
untuk tetap kembali ke sawah adalah diadakannya perlombaan yang
produktif dan menggembirakan berkaitan dengan sawah, yaitu lomba membajak
sawah, Tanding bola sawah dan lomba Tanam jajar legowo dengan iringan
musik dangdut dan daerah. Pesertanya adalah para Babinsa, Kelompok Tani,
Pemuda Tani, Wanita Tani serta Dinas Pertanian dan Penyuluh Pertanian,
itu semua untuk menunjukkan kebersamaan yang solid dalam membangun
pertanian,Para sponsornya adalah dari kalangan pelaku dunia usaha
produsen saprodi dan alat mesin pertanian “ ujar Sarjono Kadis Pertanian Tebo
yang ada ada saja idenya untuk membangkitkan semangat petani
kembali kesawah, dan yang pada berbagai kesempatan berjumpa
petani selalu menyampaikan pepatah lamo Tebo
yaitu Bumi aman padi menjadi, Ado padi segalo Menjadi. Pepatah
tersebut sudah terbukti ujarnya .” coba lihat, dengan
adanya padi disawah, ada juga muncul tanaman lainnya seperti kacang
panjang, labu, timun, cabe dll, bahkan Pak Danrem, Gubernur dan
Bupati sampai mau kesini itu kareno ado padi, tadi banyak anak anak muda
berfoto selfi dengan Bupati dan pak Danrem, itu karena ado padi disini,
kalau tidak manalah mungkin bisa berfoto seperti itu, ya nggak? “
ujar Sarjono sambil melihat jam tangannya mengingatkan sudah
waktunya kegiatan lomba tanam jajar legowo.
Sumber : Disperta Tebo.