Salam Sada.....Warga Kota Yogjakarta mulai melakukan pembenihan ikan hias jenis manfish. Distribusi pasar sudah terbentuk dan Kota Yogyakarta berpeluang untuk memotong jalur pembelian benih yang selama ini berada di Bogor Jawa Barat.
Menurut Benny Nurhantoro sebagai
Kepala Bidang Pertanian Disperindagkoptan Kota Yogjakarta mengungkapkan, pelaku
ikan hias skala besar masih didominasi daerah Jawa Timur. Terutama Blitar,
Kediri dan Tulungagung. "Biasanya mereka membeli benih ikan hias manfish
di Bogor. Kalau Yogya bisa mengembangkan, maka mereka akan diuntungkan karena
bisa memotong biaya operasional," paparnya,
Melalui program ini
Disperindagkoptan sebagai langkah awal pengembangan budi daya pembenihan ikan
hias sudah berhasil melakukan sosialisasi bagi 38 warga. Sebanyak 8 warga mulai
melakukan pembenihan secara mandiri, sedangkan 30 warga lainnya dibekali
bantuan akuarium oleh pemkot.
GAMBAR IKAN MANFISH |
Benny menambahkan, proses pembenihan
tidak hanya bisa dilakukan oleh kaum laki-laki saja. Pihaknya justru
mengharapkan keterlibatan kaum ibu rumah tangga yang sehari-hari berada di
rumah. "Semua sudah kami ajarkan mulai dari merancang akuarium, perawatan
ikan hingga pembuatan pakan yang berasal dari kutu air," imbuhnya.
Proses perawatan diakuinya relatif
mudah. Bahkan, tiap rumah tangga disarankan mengelola hingga empat akuarium.
Hal ini supaya tiap minggu sekali benih ikan hias jenis manfish sudah bisa
dijual ke pasar. Proses penjualannya pun tidak perlu bingung karena akan
ditampung melalui Unit Pelayanan Peningkatan (UPP) Sehati yang berlokasi di
Pasar Ikan Higienis (PIH) Jalan Tegalturi Giwangan.
Jika kualitas pakannya bagus, maka
tiap tiga hari ikan tersebut dapat bertelur. Setelah berusia 21 hari,
telur-telur itu sudah menetas dan layak jual. Sedangkan modal awal pembenihan
ikan untuk satu akuarium membutuhkan dana sekitar Rp 270 ribu. Sementara
hasilnya jika berhasil mampu meraup Rp 1,2 juta dari empat akuarium tiap pekan.
(Sumber :kedaulatan rakyat)